7 Tanda Anak Korban Bullying yang Harus Diketahui Orang Tua dan Guru

Tindakan perundungan atau bullying merupakan isu serius yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik anak-anak. Dampak dari perilaku ini tidak hanya dirasakan dalam jangka pendek, tetapi juga bisa berlanjut hingga mereka dewasa.

Kasus ledakan di SMA Negeri 73 Kelapa Gading, Jakarta Utara, menunjukkan betapa kompleksnya masalah ini. Banyak pihak percaya bahwa pelaku adalah korban dari perundungan, yang mengarah pada tindakan tidak terduga sebagai respons terhadap tekanan emosional dan mental yang mereka alami.

Siswa yang memberikan kesaksian tersebut mencatat bahwa pelaku, yang duduk di bangku kelas 12, memiliki kecenderungan untuk mengasingkan diri. Aktivitasnya yang menyukai gambar ekstremisme dan konten video kekerasan menunjukkan adanya gejala yang perlu dicermati dari lingkungan di sekitarnya.

Berbicara mengenai perundungan, lembaga perlindungan anak internasional, UNICEF, melaporkan bahwa satu dari lima anak di dunia mengalami perundungan di sekolah. Sementara satu dari tiga anak pernah menjadi korban perundungan daring, menunjukkan betapa luasnya fenomena ini dan dampaknya bagi generasi muda.

UNICEF menggarisbawahi bahwa perundungan tidak boleh dianggap remeh. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental, prestasi akademis, serta perkembangan emosional anak-anak, hingga ke masa dewasa.

Dengan serangkaian penelitian yang membuktikan adanya hubungan antara perilaku perundungan dan risiko depresi, kecemasan, serta gangguan mental lainnya, penting bagi orang tua dan guru untuk proaktif dalam mendeteksi dan meresponsnya.

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perundungan di Sekolah

Salah satu faktor yang menyebabkan perundungan adalah lingkungan sosial yang tidak mendukung. Banyak anak yang menjadi korban berjuang dengan rasa tidak percaya diri dan tekanan dari teman sebaya. Mereka mungkin juga berasal dari latar belakang yang berbeda, yang membuat mereka menjadi sasaran.

Selain faktor lingkungan, pengaruh media juga tidak bisa diabaikan. Paparan terhadap konten agresif dan kekerasan dalam permainan video atau film dapat mempengaruhi pola pikir anak terhadap perilaku sosial. Hal ini menciptakan suasana yang berpotensi menimbulkan tindakan perundungan di kalangan anak-anak.

Ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif juga menjadi penghalang. Banyak anak merasa susah untuk berbicara tentang pengalaman mereka kepada orang dewasa karena takut tidak dipahami atau dianggap lemah. Ketidakmampuan untuk membuka diri ini berdampak pada kesehatan mental mereka.

Menemukan Tanda-Tanda Perundungan pada Anak

Salah satu tanda awal perundungan adalah perubahan perilaku yang jelas. Anak yang sebelumnya ceria dan aktif bisa tiba-tiba menjadi pendiam dan menarik diri dari lingkungan sosial. Ini menunjukkan adanya stres yang mungkin disebabkan oleh perilaku bullying.

Gejala agresif, baik secara verbal maupun fisik, juga perlu diperhatikan. Anak yang menunjukkan perilaku ini mungkin sedang berusaha mengekspresikan rasa sakit atau kebingungan yang mereka alami. Ini bisa menjadi indikator bahwa mereka pernah mengalami kekerasan atau perundungan.

Masalah dengan tidur dan pola makan juga bisa jadi tanda perundungan. Jika anak tiba-tiba mengalami kesulitan tidur, berkeringat di malam hari, atau menunjukkan perubahan drastis dalam kebiasaan makannya, ini layak dicermati sebagai potensi dampak dari perundungan.

Langkah-Langkah untuk Menangani Perundungan pada Anak

Jika Anda mencurigai bahwa anak Anda menjadi korban perundungan, langkah pertama yang harus diambil adalah membuka saluran komunikasi. Pastikan bahwa anak merasa aman untuk berbicara dan berbagi pengalamannya dengan Anda tanpa rasa takut akan penghakiman.

Tanyakan dengan lembut tentang perasaannya dan berikan dukungan yang diperlukan. Sangat penting untuk menyampaikan bahwa dia tidak sendirian, dan banyak anak lain juga menghadapi situasi serupa. Dengan cara ini, Anda membantu mereka untuk merasa didukung dan dipahami.

Melibatkan orang tua lain atau pihak sekolah juga menjadi tindakan penting. Pelaporan kasus perundungan ke pihak berwenang di sekolah dapat membuka jalan untuk mendapatkan solusi yang lebih efektif. Kebanyakan sekolah bersedia menanggapi serius masalah ini dan akan mengambil tindakan yang diperlukan.

Selain itu, membantu anak untuk membangun rasa percaya diri juga sangat penting. Dorong mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang mereka sukai dan yang memberi kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman baru. Ini dapat membantu mengatasi rasa kesepian dan meningkatkan kondisi mental mereka.

Dengan mendukung anak secara emosional, Anda membangun fondasi yang kuat untuk ketahanan mental mereka. Ingatkan mereka bahwa mereka layak diperlakukan dengan cinta dan rasa hormat, dan dorong mereka untuk berbicara tentang perasaan mereka dengan Anda.

Related posts